Oleh: aryaudo | April 14, 2008

Membentuk anak masa depan

Friend’s berikut ada bahan renungan (klo mungkin dilaksanakan, lebih baik lagi)

Anak-anak belajar bagaimana mereka hidup :

Jika anak hidup dalam kritikan, ia belajar bagaimana menyalahkan.

Jika anak hidup dalam permusuhan, ia belajar bagaimana bertarung.

Jika anak hidup dalam olok-olokan, ia belajar menjadi malu.

Jika anak hidup dalam suasana penuh rasa malu, ia belajar merasa bersalah.

Jika anak hidup dalam suasana penuh toleransi, ia belajar bersabar.

Jika anak hidup dengan penuh dorongan, ia belajar percaya diri.

Jika anak hidup dalam pujian, ia belajar menghargai.

Jika anak hidup dalam keadilan, ia belajar adil.

Jika anak hidup dalam keamanan, ia belajar memiliki kepercayaan.

Jika anak hidup dalam restu, ia belajar menyukai dirinya sendiri.

Jika anak hidup dalam dukungan dan persahabatan, … ia belajar untuk menemukan cinta di dunia

Akhir kata …….

Belajar dan mengetahui adalah satu hal, tapi belajar dan melakukan adalah lebih baik, namun, di akhir hari, satu hal yang perlu diperhatikan, ialah bahwa kita telah belajar, mengetahui, bertindak dan (yang paling penting) mencapainya.

Oleh: aryaudo | April 14, 2008

Internet Super Cepat

Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat. Hampir tiap bulan muncul teknologi baru, atau teknologi yang sudah pernah ada diperbaharui.

Buat temen-temen yang doyan berinternet ria, ada kabar bagus nih.

Menurut suatu penelitian, telah ditemukan teknologi yang disinyalir dapat mengakses internet 10.000 kali lebih cepat daripada koneksi broadband internet yang ada sekarang ini. Wow ini baru berita bagus buat kita-kita yang setiap hari berselancar di internet.

Berita itu datang dari CERN, pusat penelitian ilmiah terkemuka Eropa yang dulu berjasa besar dalam mengembangkan World Wide Web (www). Teknologi tersebut diberi nama “Grid”. Teknologi grid juga diklaim mampu mengirimkan gambar kualitas sangat tajam dengan cepat, game online secara bersamaan dengan jutaan pemain serta video telepon dengan ongkos murah.

Berita tersebut sangat sangat kita harapkan segera terwujud. Mengingat akses internet sekarang ini ………, yah kita sama-sama taulah. Mudah-mudahan teknologi tersebut segera dapat kita pakai, terutama buat kita yang sangat membutuhkan akses internet cepat dan murah.

Kita tunggu aja realisasinya.

Oleh: aryaudo | April 4, 2008

Pengalaman Hujan Es

Hari minggu tanggal 30-3-2008 beberapa hari yang lalu menjadi suatu pengalaman baru bagi saya yang lagi tinggal di Bandung. Sekitar pukul 1.30 siang terlihat mendung di luar. Saya yang tidak punya acara untuk keluar, tenang-tenang aja dirumah sambil nonton tv.

Namun kemudian terdengar suara hujan turun. Suara hujan yang turun tersebut terdengar sangat keras. Saya pikir butiran air yang jatuh besar-besar, karena suaranya sangat keras. Kebetulan dihalaman depan ada atap semacam plastik (mungkin bahan seperti fiberglass) sehingga suaranya terdengar kencang. Seperti suara tukang sedang bekerja.

Ternyata Hujan es!!!

Selama hidup, baru kali ini saya melihat hujan es. Saya kira hanya di luar negeri saja yang ada hujan esnya (negara-negara dengan empat musim). Pernah sih saya baca dikoran, dengar diradio, diberitakan di suatu daerah di Indonesia – yang jelas-jelas negara tropis – turun hujan es. Tapi ini saya alami sendiri di Bandung.

Kebetulan saya baru sekitar 7 bulan berada di bandung. Asal saya dari daerah tujuan wisata yang disenangi turis-turis untuk menjemur badannya agar lebih hitam dari biasanya, yaitu Bali.

Es yang jatuh tersebut lumayan besar, mungkin sebesar kapur barus (kamper) yang ukuran kecil. Warnanya pun persis seperti kapur barus tersebut, putih. Makanya suaranya jadi keras.

Hujannya lumayan lama juga, disertai angin kencang. Daun-daun jadi pada rontok. Mungkin kena jatuhan es tersebut. Makin lama makin keras. Jalanan jadi penuh dengan es, dan berwarna putih lagi. Udara menjadi dingin. Jadi seperti di film-film yang pernah saya tonton (berhubung saya belum pernah ke luar negeri, jadi saya bandinginnya seperti di film-film). 

Oleh: aryaudo | April 4, 2008

Pawai Ogoh-ogoh (nyepi di Bali)

 

Pada tanggal 7 Maret 2008 masyarakat Hindu di Bali merayakan hari raya nyepi (tahun baru caka) atau tahun barunya umat hindu. Sehari sebelumnya yaitu tanggal 6 Maret 2008 diadakan persiapan-persiapan. Seperti pecaruan, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah pawai ogoh-ogoh yaitu arak-arakan patung-patung berwujud raksasa, setan, dan lain-lain yang menunjukan atau menggambarkan sifat-sifat tidak baik dari manusia.

 

Dimana pada akhir pawai, ogoh-ogoh tersebut harus dimusnahkan, yang menunjukan bahwa untuk menyambut tahun baru ini kita sebaiknya menghilangkan semua sifat buruk kita (minimal menguranginya). Setelah malam itu kita ramai-ramai “menghancurkan” sifat buruk kita, di hari nyepi kita diajarkan untuk menahan diri dari semua nafsu yang ada.

Makanya di hari nyepi kita melakukan puasa (Brata penyepian) yang terdiri dari amati geni, amati karya, amati lelanguan, amati lelungan (klo tidak salah seperti itu). Yang dapat diartikan kita tidak boleh menghidupkan api (lampu, lilin, dan sebagainya yang menyangkut penerangan), kita tidak boleh bekerja (semua pekerjaan kita hentikan dulu sementara), kita tidak boleh makan (berpuasa, karena tidak boleh masak otomatis tidak makan), dan tidak boleh bepergian (keluar rumah).

Jadi yang sebenarnya yang bisa kita lakukan adalah ber Yoga atau semedi (untuk merenungkan semua pikiran, perkataan, dan perbuatan yang telah dilakukan agar menjadi lebih baik di tahun yang akan datang).

Hampir disemua desa di Bali membuat ogoh-ogoh. Setiap desa biasanya mengadakan pawai ogoh-ogoh di lingkungan desanya. Untuk di kota seperti Denpasar biasanya dipusatkan di alun-alun kota, tapi untuk desa yang agak jauh mereka mengadakan dilingkungan desanya sendiri.

Kategori